Sabtu, 25 Juni 2011

Calon TKI Serbu Universitas Pancasila

Dalam dunia sekarang ini, tampaknya hampir semua topik terbuka untuk diperdebatkan. Sementara aku sedang mengumpulkan fakta untuk artikel ini, saya cukup terkejut menemukan beberapa masalah yang saya pikir diselesaikan sebenarnya masih dibicarakan secara terbuka.
DEPOK, KOMPAS.com - Isu sengsaranya kehidupan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri ternyata tidak mempengaruhi masyarakat kita. Mereka malah akan terus memburu lapangan pekerjaan yang berpenghasilan tinggi meskipun hanya berpendidikan SMU atau SMP.

Hal itu terbukti, Sabtu (25/6/2011), di kampus Universitas Pancasila di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ribuan calon TKI yang akan ditempatkan di Korea Selatan tengah mengikuti tes kemampuan Bahasa Korea. Para calon TKI dari berbagai daerah ini terlihat sangat antusias ingin bekerja di negeri orang dengan gaji lebih besar dibandingkan bekerja di dalam negeri.

Yuni, warga Cirebon, ini misalnya. Ibu satu anak ini mengaku sudah pernah bekerja di Negari Ginseng tersebut sekitar empat tahun lalu. Meskipun hanya dua tahun di sana, Yuni dapat kembali ke kampung halamannya dengan membawa uang Rp 50 juta.

"Lumayan buat bantu keluarga, apalagi gaji suami yang buruh harian tak menentu," kata Yuni.

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

"Gaji pokok yang diterima waktu itu Rp 8 juta perbulan lho, itu pun belum termasuk asuransi dan tunjangan," tambah Yuni, yang mengaku ingin kembali merasakan bekerja di Korea Selatan.

Lain lagi dengan Ali, warga Pamekasan, Madura. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti ujian tes kemampuan Bahasa Korea.

"Keinginan bekerja di Korea karena disuruh teman yang sudah setahun berada di Seoul. Katanya, bekerja di Korea pulangnya biss membeli apa saja yang ia mau," kata Ali.

Adapun pelaksanaan ujian seleksi program kedelapan atau "8thEPS-TOPIK" (Employment Permit System-Test of Proficiency in Korean) ini terselenggara atas kerja sama BNP2TKI dan HRD (Human Resource Development) Korea Selatan. Dari sebanyak 19.919 pendaftar dari seluruh Indonesia yang mengikuti tes hari ini, calon TKI yang akan diambil sebanyak 8.300 orang. Untuk bidang manufaktur sebanyak 7.800 orang, sementara 500 sisanya di bidang perikanan.

Tahun ini, Korea Selatan memberikan kuota tenaga kerja asing sebanyak 40 ribu orang. Kuota tersebut diperebutkan oleh 16 negara, termasuk Indonesia.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar