adalah untuk terus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang , itu tidak akan memakan waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh. JAKARTA, KOMPAS.com - Tren properti ramah lingkungan menjadi ceruk pasar tersendiri bagi distributor penyedia jasa bangunan. PT Bersama Bangun Persada (Mr. Safety) misalnya, mulai memasarkan produk dan sistem proteksi kebakaran merek Promat ke Indonesia. Sistem proteksi kebakaran harus diperbaiki dengan tetap menggunakan bahan berstandar properti ramah lingkungan. Menurut Direktur Mr.Safety, Hendrik Sutjiatmaja, standardisasi pembangunan gedung yang baik demi menanggulangi bahaya kebakaran sangat diperlukan. "Sudah kami jual dan edukasikan tahun ini. Tahun lalu, total proyek sekitar 40. Sedangkan sampai saat ini sudah lebih 50 proyek, baru Jabodetabek. Kami mulai merambah Indonesia timur," jelas Hendrik, Rabu (15/6/2011). Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
Sejak berdiri pada 2001, produk-produk keselamatan bangunan yang dijual Mr. Safety diimpor dari Jerman, Austria, Jepang, China, Belgia, dan lainnya. "Bahan harus memenuhi kategori ramah lingkungan," jelas Ronald Octo Key Account Manager Mr.Safety. Dengan mendistribusikan produk-produk keamanan baru, Mr.Safety menargetkan penjualan tahun ini bisa naik 20% dari tahun lalu sebesar Rp 30 miliar menjadi Rp 36 miliar. Sistem pelindung kebakaran berkontribusi 20% dari total pendapatan pada tahun lalu. Kepala Riset PT Procon, Haerulli Suherman, berpandangan, sesuatu yang berembel-embel green property pasti menjadi tren ke depan. Penilaian itu setelah melihat banyaknya tenant yang fokus pada properti ramah lingkungan. "Dampaknya, investasi lebih tinggi. Walau memang biaya pembangunan lebih tinggi karena tuntutan detail dalam pemanfaatan bahan bangunan," ujarnya. (Maria Rosita)
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.Sejak berdiri pada 2001, produk-produk keselamatan bangunan yang dijual Mr. Safety diimpor dari Jerman, Austria, Jepang, China, Belgia, dan lainnya. "Bahan harus memenuhi kategori ramah lingkungan," jelas Ronald Octo Key Account Manager Mr.Safety. Dengan mendistribusikan produk-produk keamanan baru, Mr.Safety menargetkan penjualan tahun ini bisa naik 20% dari tahun lalu sebesar Rp 30 miliar menjadi Rp 36 miliar. Sistem pelindung kebakaran berkontribusi 20% dari total pendapatan pada tahun lalu. Kepala Riset PT Procon, Haerulli Suherman, berpandangan, sesuatu yang berembel-embel green property pasti menjadi tren ke depan. Penilaian itu setelah melihat banyaknya tenant yang fokus pada properti ramah lingkungan. "Dampaknya, investasi lebih tinggi. Walau memang biaya pembangunan lebih tinggi karena tuntutan detail dalam pemanfaatan bahan bangunan," ujarnya. (Maria Rosita)
akan berguna. Jika Anda belajar sesuatu yang baru tentang dalam artikel ini, Anda harus file artikel di mana Anda dapat menemukannya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar