TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur PT. Sinar Puspapersada, Teguh Prayitno mengatakan pihaknya serius membangun klaster baru The Forest dengan konsep ramah lingkungan. Keseriusan tersebut ditunjukkan dengan menjaga 130 pohon asli di area pembangunan unit rumah. "Kami menerapkan konsep ramah lingkungan yang tidak diterapkan di tempat lain, yaitu pohon asli yang telah ada dan tumbuh di area ini dipertahankan," ujarnya kepada wartawan di Talaga Bestari, Tangerang, Rabu (27/4/2011). Informasi tentang
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Susila Dendi Setiawan, Sales Manajer PT. Sinar Puspapersada menambahkan pohon-pohon asli yang hidup di klaster The forest, seperti pohon Jati Emas, Pohon Kedondong, pohon Beringin, pohon Trembesi, dan pohon Mangga tidak akan ditebang. Karena dijaga keasliannya, Dendi mengatakan, bentuk rumah yang akan dibangun mengikuti kontur eksistingnya. "Nanti akan ada pohon-pohonlangka yang merupakan perwujudan konservasi hayati," katanya. Penerapan konsep ramah lingkungan lainnya, diwujudkan dengan penggunaan material lokal untuk keperluan bahan baku bangunan. Juga fasilitas daur ulang air untuk kebutuhan penyiraman tanaman. Langkah penghematan energi juga dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi penghematan. "Program penghematan energi dengan memanfaatkan sinar matahari atau kincir angin sebagai sumber energi alternatif. Begitu jga penghematan energi lewat desain rumah yang memanfaatkan pencahayaan alami sinar matahari," kata Teguh. (Natalia Ririh)
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.Susila Dendi Setiawan, Sales Manajer PT. Sinar Puspapersada menambahkan pohon-pohon asli yang hidup di klaster The forest, seperti pohon Jati Emas, Pohon Kedondong, pohon Beringin, pohon Trembesi, dan pohon Mangga tidak akan ditebang. Karena dijaga keasliannya, Dendi mengatakan, bentuk rumah yang akan dibangun mengikuti kontur eksistingnya. "Nanti akan ada pohon-pohonlangka yang merupakan perwujudan konservasi hayati," katanya. Penerapan konsep ramah lingkungan lainnya, diwujudkan dengan penggunaan material lokal untuk keperluan bahan baku bangunan. Juga fasilitas daur ulang air untuk kebutuhan penyiraman tanaman. Langkah penghematan energi juga dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi penghematan. "Program penghematan energi dengan memanfaatkan sinar matahari atau kincir angin sebagai sumber energi alternatif. Begitu jga penghematan energi lewat desain rumah yang memanfaatkan pencahayaan alami sinar matahari," kata Teguh. (Natalia Ririh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar