yang benar-benar akrab dengan semua aspek . Heed saran mereka untuk menghindari kejutan . KENDAL KOMPAS.com - Nasib Muhamad Burhanija Ramadhan (4), sangat mengenaskan. Mata sebelah kiri, bocah yang tinggal bersama orang tuanya, Handari (25) dan Jatmiko (28), warga desa Tmangede Rt. 2/Rw. 2, Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Jawa Tengah ini, semakin membesar. Ia terus menangis, karena tak kuat menahan sakit. Sementara kedua orang tuanya, tak kuat membiayai pengobatannya. Sehingga, Burhan, lebih banyak berada di kamarnya yang sempit. Menurut Handari, dirinya sebenarnya sudah membawa anaknya ke dokter. Kata dokter, Burhan, menderita penyakit retina plastoma atau tumor retina mata. Oleh dokter, disuruh operasi. Karena tidak punya uang, akhirnya ia hanya bisa merawat anaknya tersebut. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
"Penghasilan kami sebagai buruh, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kadang-kadang malah kurang," kata Handari. Sehingga, Handari bersama suaminya, hanya bisa merawat anaknya itu di rumah. Mata kiri anaknya yang terus membengkak hanya dibersihkan dengan obat tetes mata agar tidak infeksi. Handari menjelaskan, anaknya kini tidak cuma menahan sakit di matanya, tapi juga sering pusing-pusing. "Menurut keterangan dokter, pusingnya anak saya akibat pembesaran retina mata yang sudah mengenai saraf otak," katanya. Ia menceritakan, kalau penyakit anaknya ada sejak berusai dua tahun. Awalnya tidak mengalami sakit apa-apa. Ia hanya melihat di kornea mata anaknya ada bintik hitam. Namun saat itu, tidak ada keluhan. "Bintik hitam itu, mulai membesar setelah Burhan, berusia 3 tahun," akunya. Handari menambahkan, bintik pada mata anaknya mengeluarkan cahaya saat terkena sinar. Sekarang terus membesar hingga menutup seluruh retina matanya. Bola mata yang sebelah kiri nyaris keluar dan berwarna merah.
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?"Penghasilan kami sebagai buruh, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kadang-kadang malah kurang," kata Handari. Sehingga, Handari bersama suaminya, hanya bisa merawat anaknya itu di rumah. Mata kiri anaknya yang terus membengkak hanya dibersihkan dengan obat tetes mata agar tidak infeksi. Handari menjelaskan, anaknya kini tidak cuma menahan sakit di matanya, tapi juga sering pusing-pusing. "Menurut keterangan dokter, pusingnya anak saya akibat pembesaran retina mata yang sudah mengenai saraf otak," katanya. Ia menceritakan, kalau penyakit anaknya ada sejak berusai dua tahun. Awalnya tidak mengalami sakit apa-apa. Ia hanya melihat di kornea mata anaknya ada bintik hitam. Namun saat itu, tidak ada keluhan. "Bintik hitam itu, mulai membesar setelah Burhan, berusia 3 tahun," akunya. Handari menambahkan, bintik pada mata anaknya mengeluarkan cahaya saat terkena sinar. Sekarang terus membesar hingga menutup seluruh retina matanya. Bola mata yang sebelah kiri nyaris keluar dan berwarna merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar