, apa yang terlintas dalam pikiran adalah biasanya informasi dasar yang tidak terlalu menarik atau bermanfaat. Tapi ada lebih banyak untuk dari sekadar dasar. GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Korban kecelakaan minibus yang mengangkut rombongan khitanan massal di tanjakan Tancep, Kecamatan Ngawen, Sabtu (02/06/2011) siang, bertambah. Deni Cahyono (11), warga desa Tegalrejo Gedangsari, Gunung Kidul, akhirnya meninggal dunia dalam penanganan medis Rumah Sakit Islam Cawas, Klaten. Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Deni Cahyono merupakan korban ketiga yang meninggal dunia, setelah sebelumnya Sugeng (55) warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, dan Satimin (12) warga Trembana, Kecamatan Gedangsari, meninggal dunia di lokasi kejadian. Saat dibawa ke rumah sakit bersama korban luka yang lain, Deni Cahyono dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri, karena luka yang cukup parah pada bagian kepala dan dada. Oleh keluarga, jasad korban langsung dibawa pulang untuk dimakamkan. Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah minibus "Antar Anda" yang dikemudikan Sugeng (40), warga Kecamatan Nglipar, terperosok ke jurang sedalam 30 meter karena minibus tak kuat menanjak. Minibus bernomor polisi AB-7043-CD ini mengangkut 17 orang penumpang rombongan khitanan massal. Sampai saat ini, sopir minibus yang melarikan diri belum ditemukan dan masih dalam penscarian polisi. "Bagaimanapun ia (sopir minibus) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami sarankan agar segera menyerahkan diri, karena kami sudah mengetahui identitasnya," tegas Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gunungkidul, AKP Suryo Hutomo.
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?Deni Cahyono merupakan korban ketiga yang meninggal dunia, setelah sebelumnya Sugeng (55) warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, dan Satimin (12) warga Trembana, Kecamatan Gedangsari, meninggal dunia di lokasi kejadian. Saat dibawa ke rumah sakit bersama korban luka yang lain, Deni Cahyono dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri, karena luka yang cukup parah pada bagian kepala dan dada. Oleh keluarga, jasad korban langsung dibawa pulang untuk dimakamkan. Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah minibus "Antar Anda" yang dikemudikan Sugeng (40), warga Kecamatan Nglipar, terperosok ke jurang sedalam 30 meter karena minibus tak kuat menanjak. Minibus bernomor polisi AB-7043-CD ini mengangkut 17 orang penumpang rombongan khitanan massal. Sampai saat ini, sopir minibus yang melarikan diri belum ditemukan dan masih dalam penscarian polisi. "Bagaimanapun ia (sopir minibus) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami sarankan agar segera menyerahkan diri, karena kami sudah mengetahui identitasnya," tegas Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gunungkidul, AKP Suryo Hutomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar