akurat? Perhatikan paragraf berikut dan membandingkan apa yang Anda ketahui untuk info terbaru di . JAKARTA, KOMPAS.com " Aparat Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai Tanjung Priok melepaskan tembakan ke atas sebanyak empat kali di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (23/7) sekitar pukul 08.00. Tindakan itu membuat wisatawan yang berencana menghabiskan akhir pekan di kawasan Kepulauan Seribu ketakutan dan memilih membatalkan rencana liburan itu. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Menurut Zaini, salah seorang pegiat wisata di Kepulauan Seribu, petugas melepaskan tembakan karena terjadi kerusuhan antara penumpang, pegiat wisata, pemilik kapal, dan petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP). "Jumlah penumpang yang sangat banyak membuat ketersediaan jaket pengaman tidak cukup. Akibatnya, banyak penumpang yang tidak pakai jaket. Sementara petugas melarang kapal berangkat karena ada penumpang yang tidak pakai jaket. Pihak pegiat dan pemilik kapal juga kecewa karena mereka merasa sudah dimintai uang rokok oleh petugas KPLP, tetapi kapal tetap tidak boleh keluar," kata Zaini. Situasinya jadi cukup tegang karena penumpang lainnya juga tidak sabar karena sudah menunggu sejak pagi, tetapi kapal tidak kunjung berangkat. Padahal, matahari sudah bersinar cukup terik. Rosman (30), salah seorang wisatawan, mengaku sangat terkejut dengan tindakan petugas itu. "Kami mau berlibur, bukan teroris," ujar Rosman. Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Kominfomas) Kepulauan Seribu Agus Tri Murtoyo mewakili Bupati Kepulauan Seribu mengungkapkan, tindakan KPLP hari ini sangat memprihatinkan dan berharap tidak terulang lagi. "Bupati sangat prihatin, beliau dan kita semua berharap tidak ada lagi kejadian seperti itu lagi," katanya.
? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?Menurut Zaini, salah seorang pegiat wisata di Kepulauan Seribu, petugas melepaskan tembakan karena terjadi kerusuhan antara penumpang, pegiat wisata, pemilik kapal, dan petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP). "Jumlah penumpang yang sangat banyak membuat ketersediaan jaket pengaman tidak cukup. Akibatnya, banyak penumpang yang tidak pakai jaket. Sementara petugas melarang kapal berangkat karena ada penumpang yang tidak pakai jaket. Pihak pegiat dan pemilik kapal juga kecewa karena mereka merasa sudah dimintai uang rokok oleh petugas KPLP, tetapi kapal tetap tidak boleh keluar," kata Zaini. Situasinya jadi cukup tegang karena penumpang lainnya juga tidak sabar karena sudah menunggu sejak pagi, tetapi kapal tidak kunjung berangkat. Padahal, matahari sudah bersinar cukup terik. Rosman (30), salah seorang wisatawan, mengaku sangat terkejut dengan tindakan petugas itu. "Kami mau berlibur, bukan teroris," ujar Rosman. Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Kominfomas) Kepulauan Seribu Agus Tri Murtoyo mewakili Bupati Kepulauan Seribu mengungkapkan, tindakan KPLP hari ini sangat memprihatinkan dan berharap tidak terulang lagi. "Bupati sangat prihatin, beliau dan kita semua berharap tidak ada lagi kejadian seperti itu lagi," katanya.
bisa bingung oleh informasi yang menyesatkan. Cara terbaik untuk membantu mereka yang disesatkan adalah dengan lembut benar mereka dengan kebenaran yang Anda pelajari di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar