Di Bojonegoro, Sekeluarga Menderita Kebutaan

Ketika kebanyakan orang berpikir tentang
, apa yang terlintas dalam pikiran adalah biasanya informasi dasar yang tidak terlalu menarik atau bermanfaat. Tapi ada lebih banyak untuk
dari sekadar dasar.

BOJONEGORO, KOMPAS.com " Satu keluarga, yang terdiri dari tiga warga Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menderita kebutaan (tunanetra).

Satu keluarga tunanetra yang tinggal dalam satu rumah itu adalah Ny Basimah (60) dan kedua anaknya, Mustakim (30) dan Muhammad Rochmat (23). Semula, mereka tidak mengalami kebutaan. Namun menjelang dewasa, mereka mengalami hal itu. Bahkan, kedua anaknya sudah mengalami kebutaan menjelang usia sembilan tahun.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bojonegoro dr Dwi Anik Listijarini, MSi, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan cek ulang untuk mengetahui penyebab pasti sakit mata ketiga orang tersebut. Cek ulang atas mata sebagai usaha untuk mengetahui penyebab medis yang mengakibatkan mata mereka menjadi tidak berfungsi.

Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:

Dengan adanya cek ulang, akan bisa diketahui secara pasti kebutaan dan kemungkinan untuk penyembuhan. "Siapa tahu ada kemungkinan masih bisa disembuhkan," katanya.

Menurut dia, dari hasil laporan petugas medis di lapangan yang mendatangi keluarga itu, penyebab kebutaan adalah glukoma. "Sakit glukoma itu ada tekanan yang kuat di bola mata. Ini bisa terjadi karena penyumbatan di saraf, yang mengakibatkan kebutaan," kata Dwi.

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari Muhammad Rochmat, mereka pernah berobat dan menjalani operasi di RSU dr Soetomo, Surabaya, tetapi gagal. Selain itu, dari silsilah keluarga, baik dari garis keturunan ibu maupun ayah, terungkap bahwa mereka juga mengalami kebutaan dengan kasus yang hampir sama.

Informasi ini dibenarkan petugas Puskesmas Ngumpakndalem, Kecamatan Dander, Suhadi, yang menelusuri silsilah keluarga itu. "Baik dari keluarga ayah dan ibu, semuanya dulu juga buta sehingga ketiganya sepertinya buta karena faktor keturunan," kata Suhadi.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.