JAKARTA, KOMPAS.com - Lima suara dukungan yang hilang dari 100 suara sah terhadap pasangan bakal calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 dinilai sebagai upaya menjegal langkah Arifin Panigoro untuk mencapai posisi Ketua Umum PSSI. "Ada sebuah kesengajaan dan konspirasi yang sangat tidak menginginkan Arifin maju sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI," kata pengamat sepak bola, Anton Sanjoyo, saat ditemui usai siaran pers Liga Kompas Gramedia U- 14 2011 di Jakarta, Rabu (8/2/2011 ). Menurut Anton, kelima suara hilang dalam sebuah kongres bermakna ada hal yang tidak rapi pada organisasi PSSI. "Kerapian organisasi hanya bisa didapatkan dari aspek administrasi. Lima formulir dukungan yang hilang itu menunjukkan PSSI tidak rapi berorganisasi," katanya. PSSI, kata Anton, seharusnya jangan dihujat lagi. Apalagi, dikecam karena masalah administrasi dalam penyampaian formulir dukungan pasangan calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI. You may not consider everything you just read to be crucial information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.
Soal rencana lima pengurus mempertanyakan suaranya yang hilang itu, Anton membenarkan jika mereka akan membawa kasus tersebut ke meja hijau. Sebab, kelima pengurus itu mengaku sudah menandatangani dan memasukkan formulir dukungan ke PSSI serta diterima oleh staf PSSI. "Ya, mereka akan laporkan kasus itu ke pengadilan berdasarkan bukti tanda terima formulir dukungan," kata Anton. Seperti diberitakan, Ketua Umum PSSI Pengprov Nusa Tenggara Barat, Syamsul Lutfi, tegas mempertanyakan suara miliknya yang hilang dari tim verifikasi. Dia telah menyerahkan formulir dukungan kepada Sekretariat PSSI pada Jumat (4/2/2011 ) lalu. Selain Pengprov PSSI NTB, surat suara yang hilang adalah dari Pengprov PSSI Jambi, PS Bungo (Divisi I), PS Sumbawa (Divisi I), dan PS Sumbawa Barat (Divisi I). Kelima suara tersebut mencalonkan nama penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro sebagai ketua umum dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta sebagai wakil ketua umum.
Soal rencana lima pengurus mempertanyakan suaranya yang hilang itu, Anton membenarkan jika mereka akan membawa kasus tersebut ke meja hijau. Sebab, kelima pengurus itu mengaku sudah menandatangani dan memasukkan formulir dukungan ke PSSI serta diterima oleh staf PSSI. "Ya, mereka akan laporkan kasus itu ke pengadilan berdasarkan bukti tanda terima formulir dukungan," kata Anton. Seperti diberitakan, Ketua Umum PSSI Pengprov Nusa Tenggara Barat, Syamsul Lutfi, tegas mempertanyakan suara miliknya yang hilang dari tim verifikasi. Dia telah menyerahkan formulir dukungan kepada Sekretariat PSSI pada Jumat (4/2/2011 ) lalu. Selain Pengprov PSSI NTB, surat suara yang hilang adalah dari Pengprov PSSI Jambi, PS Bungo (Divisi I), PS Sumbawa (Divisi I), dan PS Sumbawa Barat (Divisi I). Kelima suara tersebut mencalonkan nama penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro sebagai ketua umum dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta sebagai wakil ketua umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar