PELAIHARI, KOMPAS.com - Kondisi para korban keracunan yang semuanya karyawan PT PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Asamasam, Kacamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, terus membaik, Kamis (24/2/2011) pagi ini. Satu per satu telah sehat dan tak lagi menjalani rawat inap. Di tempat praktik mantri Agus di Asamasam pagi ini, tinggal empat orang yang masih menjalani perawatan. Semula, ada ada tujuh orang yang dirawat inap, siangnya ada tambahan tiga pasien baru yang juga karyawan PT PPA. Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.
Agus mengatakan, setelah diberi cairan infus dan obat serta istirahat cukup, kesehatan pasien membaik. Dari empat yang masih dirawat, dua pasien di antaranya saat ini bersiap pulang karena juga telah membaik. Penanganan rawat inap harus dilakukan di rumah/tempat praktik mantri Agus karena di Puskesmas Asamasam tak memiliki fasilitas rawat inap. Korban keracunan ini semula mencapai 114 orang pada Selasa (22/2/2011) lalu. Mereka keracunan santapan yang disediakan perusahaan itu. "Yang kami ambil sampel makanan Selasa siang, yang dimakan pukul 14.00 Wita dan sampel makanan sore yang disantap pukul 19.00 Wita," kata Budi dari Laboratorium Dinas Kesehatan Tanah Laut. Menu makanan karyawan perusahaan tambang tersebut berupa bungkusan atau dalam kemasan plastik. Terdiri atas satu bungkus nasi, daun singkong, telur balado, ikan asin, sambal, buah nenas, plus satu botol air mineral. Masing-masing dikemas dalam plastik. Menu makan sore terdiri atas nasi, tumis kacang panjang, rendang daging, tumis tahu tempe, ubi goreng, dan air mineral. Didampingi rekannya, Wiwi dari Bidang Penyehatan Lingkungan, Agus mengatakan sampel tersebut akan segera diuji. Rencananya akan dibawa ke Balai POM di Banjarbaru. (Idda Royani)
Agus mengatakan, setelah diberi cairan infus dan obat serta istirahat cukup, kesehatan pasien membaik. Dari empat yang masih dirawat, dua pasien di antaranya saat ini bersiap pulang karena juga telah membaik. Penanganan rawat inap harus dilakukan di rumah/tempat praktik mantri Agus karena di Puskesmas Asamasam tak memiliki fasilitas rawat inap. Korban keracunan ini semula mencapai 114 orang pada Selasa (22/2/2011) lalu. Mereka keracunan santapan yang disediakan perusahaan itu. "Yang kami ambil sampel makanan Selasa siang, yang dimakan pukul 14.00 Wita dan sampel makanan sore yang disantap pukul 19.00 Wita," kata Budi dari Laboratorium Dinas Kesehatan Tanah Laut. Menu makanan karyawan perusahaan tambang tersebut berupa bungkusan atau dalam kemasan plastik. Terdiri atas satu bungkus nasi, daun singkong, telur balado, ikan asin, sambal, buah nenas, plus satu botol air mineral. Masing-masing dikemas dalam plastik. Menu makan sore terdiri atas nasi, tumis kacang panjang, rendang daging, tumis tahu tempe, ubi goreng, dan air mineral. Didampingi rekannya, Wiwi dari Bidang Penyehatan Lingkungan, Agus mengatakan sampel tersebut akan segera diuji. Rencananya akan dibawa ke Balai POM di Banjarbaru. (Idda Royani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar